Penetapan Kenabian dan Ujian Pendustaan Kaum
Penetapan Kenabian dan Ujian Pendustaan Kaum adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan Kitab Al-Fawaid. Pembahasan ini disampaikan oleh Ustadz Abdullah Taslim, M.A. pada Kamis, 20 Jumadil Akhir 1447 H / 11 Desember 2025 M.
Kajian Islam Tentang Penetapan Kenabian dan Ujian Pendustaan Kaum
Misalnya, melalui turunnya hujan, kemudian Allah menumbuhkan tumbuh-tumbuhan yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, bahkan bagi seluruh makhluk hidup lainnya.
Setelah penjelasan tentang karunia Allah di alam semesta, lanjutan dari surah Qaf ini, mulai dari ayat ke-12 dan seterusnya, Allah Subhanahu wa Ta’ala menjelaskan tentang bagaimana para nabi dan para rasul didustakan oleh kaumnya.
Kedustaan ini berasal dari kaum yang menentang para nabi dan para rasul alaihimush shalatu wassalam. Di balik semua itu, Allah ‘Azza wa Jalla menetapkan kebenaran kenabian mereka melalui penjelasan yang disebutkan dalam ayat-ayat ini.
Imam Ibnu Qayyim Rahimahullahu Ta’ala berkata, “Kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala melanjutkan ayat-ayatNya kepada penetapan benarnya petunjuk yang dibawa oleh para nabi dengan penetapan yang sebaik-baiknya, lafadz yang paling ringkas, serta penjelasan yang sangat jauh dari semua kerancuan dan keragu-raguan.”
Hal ini dimulai dari firman Allah ‘Azza wa Jalla:
كَذَّبَتْ قَبْلَهُمْ قَوْمُ نُوحٍ وَأَصْحَابُ الرَّسِّ وَثَمُودُ
“Sebelum mereka, kaum Nuh, penduduk Rass, dan Tsamud telah mendustakan.” (QS. Qaf [50]: 12)
Kaum-kaum terdahulu, mulai dari kaum Nabi Nuh ‘Alaihis Salam, kaum Tsamud, dan para penduduk Rass, semuanya mendustakan para nabi dan para rasul ‘alaihimush shalatu wassalam.
Padahal, tidak ada seruan dakwah yang lebih indah dan penyampaian yang lebih baik dibandingkan para nabi dan para rasul ‘alaihimush shalatu wassalam. Meskipun demikian, kaum mereka mendustakan. Hal ini sudah merupakan sunnatullah (ketetapan Allah) yang berlaku. Banyak pembesar kaum yang mendustakan dan menolak dakwah para nabi dan para rasul ‘alaihimush shalatu wassalam.
Padahal, para nabi dan para rasul ‘alaihimush shalatu wassalam benar-benar membawa bukti-bukti kebenaran yang nyata yang seharusnya diterima oleh setiap orang yang berakal sehat, apalagi yang memiliki keimanan.
Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menjadikan keadaan para nabi dan para rasul ‘alaihimush shalatu wassalam seperti ini, menghadapi ujian yang sangat besar, yaitu penolakan dan pendustaan dari kaum mereka. Allah ‘Azza wa Jalla berfirman dalam ayat yang lain:
وَكَذَٰلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوًّا مِنَ الْمُجْرِمِينَ ۗ وَكَفَىٰ بِرَبِّكَ هَادِيًا وَنَصِيرًا
“Dan demikianlah Kami jadikan bagi setiap nabi itu musuh-musuh dari kalangan orang-orang yang durhaka. Tetapi cukuplah Rabb-mu sebagai pemberi petunjuk dan penolong.” (QS. Al-Furqan [25]: 31)
Allah kabarkan dalam ayat-ayat Al-Qur’an bahwa Dia mengutus rasul-rasul kepada kaum Nabi Nuh ‘Alaihis Salam, kepada Ad, kepada Tsamud, kepada kaum Nabi Luth, dan kepada kaum Firaun. Akan tetapi, umat-umat tersebut mendustakan petunjuk yang dibawa oleh para rasul mereka.
Mereka berhadapan langsung dengan para rasul yang jelas sekali bukti kebenarannya, kejujurannya, dan kemuliaan akhlaknya. Namun, orang-orang yang Allah Maha Mengetahui tidak ada kebaikan pada diri mereka ini mendustakan dan menolak seruan dakwah yang demikian indah tersebut.
Maka, Allah Subhanahu wa Ta’ala membinasakan mereka dengan berbagai macam bentuk kebinasaan, sebagai balasan yang setimpal sesuai dengan pengingkaran dan kedustaan yang mereka lakukan.
Allah jadikan ancamannya yang disampaikan oleh para rasul ‘alaihimush shalatu wassalam terbukti pada diri mereka karena mereka tidak mau beriman.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman setelah menjelaskan ayat-ayat tadi:
…كُلٌّ كَذَّبَ الرُّسُلَ فَحَقَّ وَعِيدِ
“Semua mereka itu mendustakan rasul-rasul, maka berlakulah ancaman-Ku.” (QS. Qaf [50]: 14)
Semua kaum tersebut mendustakan para rasul ‘alaihimush shalatu wassalam. Maka, terjadilah sebagaimana yang Allah Subhanahu wa Ta’ala ancamkan kepada mereka.
Maka ini semua jelas merupakan penegasan ya pendukung yang menguatkan benarnya kenabian para nabi dan para rasul ini. Karena ketika mereka durhaka Allah Subhanahu wa Ta’ala timpakan azab langsung kepada mereka. Menunjukkan apa yang mereka bawa itu benar. Karena Allah Subhanahu wa Ta’ala membenarkan mereka dan juga menunjukkan benarnya kenabian Rasul yang mengabarkan cerita ini kepada orang-orang kafir Quraisy, yaitu Nabi kita yang mulia Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Ini bukti kebenaran yang sangat jelas. Bersamaan dengan itu orang-orang yang tertutupi hatinya benar-benar tidak akan bisa menerima kebaikan.
Download MP3 Kajian
Podcast: Play in new window | Download
Artikel asli: https://www.radiorodja.com/55888-penetapan-kenabian-dan-ujian-pendustaan-kaum/